Selasa, 08 Juli 2008

EKSPLORASI LANJUT ATAS DIRI, KESADARAN, DAN TUHAN


“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk (afaq) dan pada diri mereka sendiri (anfus) sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar (al-haqq)” (QS Fushilat : 53)

Pada pelajaran Ikhsan (Patrap) -1 dalam buku On-Line dengan ALLAH terdahulu, saya telah menyinggung sedikit tentang diri manusia yang terdiri dari segmen-segmen kesadarannya berupa cipta, karsa, rasa dengan Jiwa sebagai pusat atau intinya. Dalam buku ini, saya mengajak Anda untuk melakukan eksplorasi lebih jauh dan lebih dalam lagi mengenai diri. Untuk itu - Marilah kita lebih jauh lagi dengan ekplorasi tentang Hakikat diri. Apakah manusia itu? Siapakah manusia itu?

Mengenal Hakikat Diri
Marilah kita melakukan proses pengenalan diri secara lebih detail dengan dimulai dari bagian diri yang paling eksternal yaitu tubuh, kemudian pikiran, hati, dan selanjutnya jiwa. Proses pengenalan diri yang akan kita diskusikan dalam buku ini akan selalu dikaitkan dengan proses bagaimana menemukan dan meningkatkan Kesadaran Diri, yaitu dalam konteks spiritualitas.

Starting pointnya adalah dari tubuh kita.
Jasmani manusia merupakan sistem organisme hidup yang paling kompleks sekaligus paling sempurna diantara semua makhluk hidup. Secara biologis, tubuh manusia adalah puncak kesempurnaan dari evolusi organisme hidup.
Jasmani manusia terdiri dari berbagai sistem seperti: pertulangan, pencernaan, peredaran darah, reproduksi, ekskresi, sekresi, hormonal dan sistem syaraf. Didalam sistem-sistem tersebut terdapat organ-organ yang menopang kehidupan manusia, seperti jantung, paru-paru, ginjal, limfa, lambung, usus dsb.

Sistem-sistem dalam tubuh manusia begitu luar biasa sempurnanya, sehingga tidak dapat di tandingi dengan sistem-sistem buatan manusia manapun juga. Tubuh manusia adalah sebuah Kuasa yang Maha Hebat, Maha Canggih, Maha Luar Biasa Dasyhat. Adalah bentuk Qudrat Tuhan Yang Maha Luar Biasa – Bentuk Kuasa ALLAH Yang Maha Dasyhat.

Tubuh manusia adalah bagian dari Alam Semesta,
Tubuh manusia adalah bagian dari alam semesta fisika. Dalam tubuh manusia mengandung hampir semua unsur alam. Dalam tubuh manusia tersusun dari tiga fase materi: padat, cair dan gas serta mempunyai kandungan energi (terutama kalor).

Tubuh manusia tidak saja merupakan bagian dari ALAM SEMESTA, akan tetapi merupakan model atau prototipe ALAM SEMESTA. Menurut verifikasi para ilmuwan dalam tubuh manusia terdapat tidak kurang 90 macam unsur dari 108 unsur ALAM SEMESTA. Dari semua mahkluk tentu jumlah ini adalah jumlah yang terlengkap. Selain daripada itu dalam tubuh manusia juga terdapat materi dalam tiga (3) bentuk fasenya: padat, cair dan gas dan tentunya juga mengandung energi. Secara material manusia adalah bentuk evolusi tersempurna dari semua materi yang ada di dalam ruang-waktu berdimensi empat (4) ALAM SEMESTA.

Sistem Saraf dan Kesadaran
Diantara system dalam tubuh manusia yang paling menarik untuk dikenali lebih mendalam adalah system sarafnya. Sistem saraf manusia menjadikan manusia menjadikan makhluk hidup yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya, dengan ini manusia menjadi mempunyai apa yang dinamakan “Kesadaran”.

Berkenaan dengan otak, system saraf dan Kesadaran Manusia ada baiknya saya kutipkan ungkapan menarik dari Ronggowarsito seorang Sufi Jawa abad ke sembilan belas, dimana beliau mengungkapkan, bahwa: “Sesungguhnya AKU mengatur singgasana dalam Baitul Makmur. Rumah tempat kesukaan-KU, yang berada di kepala Adam. Yang ada dalam kepala, yaitu otak, diantara otak ada manik, dalam manik ada budi, dalam budi ada emosi, dalam nafsu ada suksma, dalam suksma ada rahsa, dan dalam rahsa ada AKU, tidak ada Tuhan kecuali AKU, DZAT yang meliputi semua keadaan”. (Hidayat Jati : Susunan dalam Singgasana Baitul Makmur)

Yang menarik dari ungkapan Ronggowarsito adalah bahwa pernyataan ini sangat sesuai dengan apa yang ditemukan oleh para pakar neurology modern tentang hubungan antara otak dan kecerdasan manusia. Ditinjau dari segi ilmu saraf, semua sifat kecerdasan itu bekerja melalui, atau dikendalikan oleh otak beserta jaringan sarafnya yang tersebar di seluruh tubuh.

Otak yang dimaksud oleh Ronggowarsito tidak lain adalah organ manusia yang berada didalam tengkorak kepala. Otak manusia mengandung sel saraf atau neuron sebanyak 10-100 miliar. Ada sekitar seratus jenis yang berbeda, dan separo diantaranya terletak di bagian otak yang termaju tahap evolusinya, yaitu cerebral cortex. Neuron atau yang disebut manik oleh Ronggowarsito memiliki bentuk seperti pohon yang memiliki akar (dendrit), tubuh sel (soma), dahan (akson), dan cabang (ujung akson). Setiap neuron menerima input-input cerapan ke dendrite yang dapat menstimulasi atau menyimpannya. Input ini menjalar ke arah tubuh sel, dengan kekuatan semakin melemah. Jika stimulus-stimulus dalam jumlah tertentu mencapai tubuh sel pada suatu waktu, ia mengirimkan potensial aksi disepanjang akson. Potensi aksi itu merambat, seperti aliran listrik sampai ia mencapai ujung akson. Ujung-ujung akson ini pada gilirannya membentuk sinapsis (sambungan) pada dendrite dari neuron tetangganya.

Sebuah neuron piramida korteks punya 1-10 ribu sinapsis yang berkomunikasi secara langsung dengan neuron-neuron yang lain, terutama disekitar korteks. Kebanyakan sinapsis bekerja dengan penjalaran kimiawi. Ujung akson dari sebuah neuron mengeluarkan sejenis zat kimia yang disebut sebagai neurotransmitter, yang pada gilirannya mengeluarkan atau menyimpan dendrite yang disentuhnya. Lebih dari itu selusin neurotransmitter semacam itu diketahui digunakan dalam system otak yang berbeda, yang mempengaruhi kemampuan atau keadaan mental dan emosi.

Noradrenalin, misalnya merangsang seluruh bagian otak. Jika jumlahnya terlalu sedikit, ia mengakibatkan depresi; jika terlalu banyak menimbulkan mania. Asetilkolin merangsang lapisan luar korteks dan memungkinkan terjadinya osilasi saraf koheren yang mempengaruhi kesadaran. Kekurangan asetilkolin akan mengganggu osilasi ini dan akan mengakibatkan penyakit Alzheimer. Seronotin merangsang system terntentu dalam otak, dan kekurangan zat ini akan mengakibatkan depresi. Neuro transmitter aktif lain adalah, dopamine, juga merangsang seluruh otak. Dalam keadaan depresi, jumlah dopamine dibeberapa tempat didapati terlalu sedikit.

Fungsi neuron mirip dengan perangkat sinyal, mirip dengan unsur elektronik dalam jaringan telekomunikasi dan computer. Sistem neuron yang berinteraksi dapat menghasilkan osilasi medan listrik dan menghasilkan kecerdasan. Baik kecerdasan serial (IQ), kecerdasan asosiatif (EQ) maupun kecerdasan unitive (SQ).

By. Brhe Tandes

Tidak ada komentar:

Tausyiah, Spiritual Islam

Arsip Blog

Mengenai Saya

GRESIK, JAWA TIMUR, Indonesia
"Syiar ISLAM Untuk DUNIA"